Sebelum membahas tentang perbedaan information security dan computer security. Mari kita bahas empat aspek informasi security terlebih dahulu. Empat aspek tersebut terdiri dari privacy (confidentiality), integrity, autentication, availabilty. Aspek privacy atau confidentiality terkait dengan kerahasiaan informasi, bagaimana menjaga informasi agar tidak dapat dilihat atau diakses oleh yang tidak berhak. Aspek integrity adalah bagaimana menjaga informasi agar tetap utuh. Informasi tidak boleh di ubah, ditambah, atau dikurangi, kecuali mendapat izin dari pemilik Aspek autentication adalah bagaimana cara untuk mengetahui bahwa yang mengakses informasi hanyalah orang yang berhak, dan hanya orang yang berhak saja boleh membagikan informasi kepada orang lain. Aspek availability adalah informasi harus selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Dari ke empat aspek diatas yang sudah anda baca baik computer security maupun information security kedua-duanya memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai
![Hasil gambar untuk konsep dasar algoritma](https://repiliya.files.wordpress.com/2016/11/algoritma1.gif?w=287&h=300)
Algoritma dan Program
1.Algoritma merupakan langkah
detail yang ditujukan untuk komputer guna menyelesaikan suatu masalah.
2.Program merupakan kumpulan intruksi yang
digunakan untuk mengatur komputer agar
melakukan suatu tindakan tertentu. Tanpa
program, komputer sesungguhnya tidak dapat berbuat apa-apa. Itulah sebabnya, sering dikatakan bahwa komputer mencakup 3 aspek penting, berupa hardware, software, dan brainware
(program dan perangkat akal) atau
orang yang berperan terhadap operasi komputer maupun pengembangan software. Dengan kata
lain, program merupakan salah satu bagian penting pada komputer,
yang mengatur komputer agar melakukan tindakan yang
sesuai dengan yang
dikehendaki oleh pembuatnya.
ØProgrammer:
Orang yang membuat
program
ØProgramming: Aktivitas yang
berhubungan dengan pembuatan
program
Bahasa tingkat
tinggi
(Java, C++, Pascal, BASIC, dll)
BACA JUGA :
Bahasa tingkat
rendah
(Bahasa
mesin dan rakitan
Penyelesaian Masalah dengan Program
Untuk menyelesaikan masalah dengan
program, terdapat 3 langkah yang
harus dilakukan oleh
programmer, yaitu:
•Menganalisis masalah dan membuat algoritma
Kasus: Hitunglah keliling sebuah persegi panjang dengan
menggunakan rumus 2 x (panjang + lebar)
Algoritma tidak selamanya dinyatakan dalam
Bahasa manusia seperti yang
dicontohkan sebelumnya. Terkadang algoritma dinyatakan dalam bentuk pseudocode (bentuk algoritma yang
menggunakan berbagai notasi yang
dimaksudkan untuk menyederhanakan bentuk kalimat manusia). Sebagai contoh, kalimat seperti “Hitunglah keliling sebuah persegi panjang dengan menggunakan rumus 2 x (panjang + lebar) “ dapat disederhanakan menjadi:
1.i ß 1
2.jum ß 0
3.while
i <
10
a.jum ß jum + i
b.i ß i + 1
write(i)
Ada kalanya algoritma disajikan dalam bentuk
diagram alir (flowchart). Flowchart merupakan suatu standar untuk menggambarkan suatu
proses. Setiap langkah dalam algoritma dinyatakan dengan sebuah
symbol dan aliran setiap langkah (dari suatu langkah ke langkah yang
lain) dinyatakan dengan garis yang
dilengkapi dengan tanda panah. Contohnya sebagai berikut:
•Menuangkan algoritma ke dalam bentuk program
#include
<iostream>
using
namespace std;
int
main()
{
double
panjang;
double
lebar;
double
keliling;
cout <<
"Masukkan Nilai Panjang = ";
cin >>
panjang;
cout <<
"Masukkan Nilai Lebar =
";
cin >>
lebar;
keliling = 2
* (panjang + lebar);
cout
<< “Keliling persegi panjang = ”
<< keliling
<< endl;
return
0;
Hubungan antara
diagram alir dan
program dapat dilihat pada ilustrasi dibawah ini
•Mengeksekusi dan menguji program
Setelah
program dibuat dan dikompilasi,
program perlu dijalankan untuk diuji kebenarannya. Ada
beberapa kemungkinan kesalahan yang
terjadi sewaktu
proses kompilasi hingga pengeksekusian
program, yaitu:
1.Kesalahan sintaks
2.Kesalahan logika
3.Kesalahan
runtime
1)Kesalahan sintaks à biasanya disebabkan adanya kesalahan dalam menuliskan program yang tidak sesuai dengan kaidah
Bahasa pemrograman. Misalnya, suatu pernyataan C++ tidak diakhiri dengan titik-koma, sementara kaidah
Bahasa C++ mengharuskan setiap pernyataan harus diakhiri dengan titik-koma.
2)Kesalahan logika à biasanya terjadi karena ada logika yang salah. Misalnya, anda menuliskan 31.4 untuk menyatakan π
(pi), padahal yang benar adalah 3.14.
3)Kesalahan runtime à biasanya terjadi karena suatu operasi dalam program tidak dapat dilakukan oleh computer. Misalnya, jika terjadi operasi pembagian dengan nol, suatu pesan kesalahan akan ditampilkan, dan eksekusi program dihentikan.
Komentar
Posting Komentar