Sebelum membahas tentang perbedaan information security dan computer security. Mari kita bahas empat aspek informasi security terlebih dahulu. Empat aspek tersebut terdiri dari privacy (confidentiality), integrity, autentication, availabilty. Aspek privacy atau confidentiality terkait dengan kerahasiaan informasi, bagaimana menjaga informasi agar tidak dapat dilihat atau diakses oleh yang tidak berhak. Aspek integrity adalah bagaimana menjaga informasi agar tetap utuh. Informasi tidak boleh di ubah, ditambah, atau dikurangi, kecuali mendapat izin dari pemilik Aspek autentication adalah bagaimana cara untuk mengetahui bahwa yang mengakses informasi hanyalah orang yang berhak, dan hanya orang yang berhak saja boleh membagikan informasi kepada orang lain. Aspek availability adalah informasi harus selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Dari ke empat aspek diatas yang sudah anda baca baik computer security maupun information security kedua-duanya memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai
Internet dapat di manfaatkan untuk menunjang kemajuan bangsa karena internet bersifat cepat dan murah. Internet dapat digunakan untuk komunikasi antar warga. Studi di amerika menyimpulkan bahwa pengguna internet lebih sering menghubungi pemerintah dibandingkan non pengguna internet. Sekarang banyak pelayanan pemerintahan yang dilakukan secara online.
Di amerika ada sebuah situs bernama e-the people yang berfungsi untuk menghubungkan rakyat dan pejabat pemerintah, baik lokal maupun nasional di mana pun, asal masih di ruang lingkup amerika. Di bagian negara nevada penduduknya berkunjung ke situs publiknya untuk mengikuti sesi pemungutan suara.
BACA JUGA :
Sistem pemerintahan atau e-goverment bisa digunakan untuk pengaduan dan kehilangan. E-goverment juga memudahkan orang yang ingin membayar pajak, membuat atau memperbarui sim, mengurus surat-surat kendaraan , melihat akta, surat nikah.
Internet dan tekonologi informasi yang lain telah banyak mengubah proses politik. Internet membuat para kandidat politisi dan partai bisa berkomunikasi dengan para pendukungnya, bisa mendapatkan sumbangan kecil tapi jumlahnya banyak dan untuk membicarakan isu-isu internal. Para oknum pejabat juga bisa menyalahgunakan sistem komputerisasi dengan cara mengotak-atik hasil pemilu untuk melanggengkan jabatannya. Perangkat elektronik juga digunakan partai untuk melakukan kampanye sembarangan sampai melanggar hukum. Hasil perhitungan suara terkomputerisasi pun rawan manipulasi
Komentar
Posting Komentar